Sabtu, 26 Juni 2021

Aksi nyata Modul 3.3. Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

Disusun Oleh :
Angkatan 1_CGP_Muhammad Talha, S.Pd
SD Negeri 011 Mambi
Kecamatan Mambi
Kabupaten Mamasa 
Tahun 2021

 

MELATIH KEPEMIMPINAN DALAM PERMAINAN MEMASUKKAN BATANG KAYU  KECIL DALAM BOTOL


            Pada dasarnya semua sekolah punya program utama dalam mewujudkan merdeka belajar, namun dalam pelaksanaannya bebagai cara dilakukan dalam mewujudkan program tersebut. SDN 011 Mambi merupakan sekolah yang berada di wilayah kelurahan Talippuki Kecamatan Mambi yang jumlah keseluruhan siswa 26 orang, kedatangan saya di sekolah tersebut membuka pikiran saya untuk membuat anak – anak senang terhadap mata pelajaran yang saya ampuh, yang selama ini mereka katakan bahwa kami tidak pernah belajar olahraga di pandu langsung guru yang linear dengan mapel olahraga. Dari situ saya timbul pemikiran bagaimana agar mereka ini dapat ceria dan gembira atas kedatangan bapak guru. Dalam koordinasi guru penggerak dengan kepala sekolah bahwa ada kesimpulan terhadap program yang berdampak pada murid yang harus saya lakukan yakni melalui permainan murid melatih kepemimpinan dalam memasukkan batang kayu kecil dalam botol. Dimana kegiatan ini di harapkan murid dapat melakukan kerjaama dalam kelompoknya dan dapat menjadi pemimpin di setiap kelompoknya. Tindakan yang guru penggerak lakukan berikutnya adalah dengan sosialisasi kepada rekan guru dan orang tua murid dalam pelaksanaan kegiatan tersebut dalam mengatur berbagai jadwal pertemuan terhadap murid dan melengkapi perlatan dalam kegiatan. Setelah sepakat guru penggerak koordinasi dengan wali kelas untuk mengadakan pertemuan, namun di hari yang sudah di sepakati ternyata kami terkendala dengan cuaca yang tidak mendukung dengan turunya hujan yang sangat deras dan akhirnya di tunda. Di hari berikutnya kita jadwalkan ulang untuk pertemuan. Pada setiap hari Sabtu pukul 15.30 wita – pukul 17.00 wita saya melakukan kegiatan permainan memasukkan batang kayu kecil dalam botol yang di hadiri oleh murid kelas 5, Kelas 4 dan Kelas 3 serta di hadiri penduduk setempat untuk penonton dalam kegiatan tersebut, peralatan yang disiapkan tali rapia dengan Panjang ± 15 meter, 2 botol minirel besar berisi air seperempat, Lapangan terbuka. Dari jumlah siswa yang hadir sebanyak 8 saya bagi menjadi 2 kelompok dimana masing – masing kelompok memilih 1 menjadi pemimpin dan 3 orang menjadi anggota yang harus memasukkan batang kayu kecil dalam botol. Antusias siswa dalam kegiatan tersebut sangat besar di buktikan dengan keceriaan, senang dan Bahagia dalam mengikuti kegiatan. Dari kegiatan tersebut hasil yang di dapat murid yakni murid memahami pentingnya seorang pemimpin dalam kelompok, seorang anggota kelompok harus patuh terhadap perintah pemimpin, dalam kelompok tidak boleh egois, saling menghargai kemampuan masing – masing anggota, peduli terhadap kekurangan teman kelompoknya, menjunjung tinggi sportifitas, serta saling kerjasama dalam kelompok agar meraih kesuksesan Bersama.

Dalam suatu program kegiatan hal yang paling ditunggu – tunggu adalah terlaksananya program yang di rencanakan, saya bersyukur atas bantuan berbagai pihak dari unsur guru dan kepala sekolah serta orang tua murid, program permaianan memasukkan batang kayu kecil dalam botol, terlaksana dengan baik. Setelah kegiatan selesai guru penggerak tanyakan pada murid bagaimana perasaan murid melakukan  kegiatan tersebut, mereka katakan kalau bisa pak kita lakukan tiap minggunya agar kami dapat belajar bersama teman – teman. Perasaan guru penggerak setelah melakukan kegiatan tersebut yakni Bangga terhadap diri sendiri melihat program dapat berjalan dengan lancar walaupun sempat tertunda, Senang mengapa! senang karena guru penggerak melihat wajah murid – murid mengikuti kegiatan tersebut semuanya kembira, Menambah Spirit guru penggerak dalam melakukan berbagai kegiatan di lingkungan sekolah, mengapa! karena dukungan orang tua murid sangat besar terhadap diri pribadi guru peenggerak. Dengan Anggaran dan peralatan seadanya guru penggerak dapat meningkatkan motivasi belajar siswa melalui bermain dilapangan terbuka. Seorang guru penggerak ingin melihat muridnya mampu memiliki profil pelajar Pancasila yang bukan hanya sekedar slogan tapi mereka dapat mengamalkannya. Salah satunya yakni gotongroyong, dalam permainan tersebut di harapakan murid mampu saling bekerjasama dalam mewujudkan tujuan utama dalam kelompok.

Pembelajaran yang di ambil dalam pelaksanaan program permainan memasukkan batang kayu kecil dalam botol dalam hal Keberhasilan :

Dari sisi tekhnis kegiatan :

1.      Mengapa Murid mampu memasukkan batang kayu kecil di Botol?

·         Karena ketua kelompok melakukan instruksi kepada anggota secara maksimal

·         Karena semua Anggota kelompok bekerjasama

·         Karena dorongan dalam diri masing – masing anggota untuk berhasil

·         Karena adanya saling menghargai dalam kelompok

·         Karena Semua anggota memiliki misi yang sama

·         Karena Semangat semua anggota dalam kegiatan

 

2.      Bagaimana cara ketua kelompok dapat menyelesaikan permasalahan dalam kelompoknya?

·         Ketua kelompok memastikan anggotanya untuk tetap satu instruksi.

·         Karena ketua kelompok Percaya diri

·         Karena ketua kelompok tegas dalam melakukan instruksi

·         Karena ketua kelompok mengharagai anggotanya

·         Karena ketua kelompok tidak mudah marah atas tindakan anggotanya.

3.      Bagaimana tekhnik terbaik dalam memasukkan kayu batang kecil dalam botol?

·           Dengan menggunakan dorongan semangat yang dipimpin oleh ketua kelompok pada setiap anggota kelompok dalam memasukkan batang kayu kecil dalam botol.

4.      Mengapa anggota kelompok meyakini ketua kelompoknya mampu melakukan instruksi?

·         Karena kami tunjuk secara langsung dan melihat kemampuan ketua untuk menjadi pemimpin.

·         Karena akami percaya kepada ketua kelompok untuk keberhasilan kami.

5.      Nilai – nilai dasar apa yang terdapat dalam permainan tersebut?

·         Nilai tanggungjawab, saling menghargai, menerima kekurangan anggota. Serta Murid belajar menjadi seorang pemimpin dan saling gotong royong dalam memasukkan batang kayu kecil dalam botol.

Dari sisi Keseluruhan Program Kegiatan :

Ø  Murid Mampu bekerja sama dalam kelompok

Ø  Murid mampu mengharagai sesame anggotanya

Ø  Murid bekerjasama dalam kelompoknya

Ø  Murid Mampu menjadi pemimpin kelompoknya

Ø  Murid mampu menilai kekuranganya dalam bekerja kelompok

Ø  Murid mampu mamanfaatkan waktu semaksimal mungkin.

 

Pembelajaran yang di ambil dalam pelaksanaan program permainan memasukkan batang kayu kecil dalam botol dalam hal Kegagalan :

Dari sisi Tekhnis dalam permainan :

1.      Apa yang menjadi penghambat dalam memasukkan batang kayu kecil dalam Botol?

-          Karena Ketua Kelompok terlalu terburu – buru dalam memberikan istruksi

-          Karena ketua kelompok tidak cekatan dalam memimpin anggotanya.

-          Karena anggota kelompok tidak memperhatikan instruksi ketua kelompok

-          Karena anggota kelompok tidak mau di atur

-          Karena anggota kelompok merasa bahwa dia yang lebih bisa

-          Karena anggota kelompok tidak bekerjasa secara maksimal.

 

2.      Mengapa Ketua kelompok tidak bisa memimpin anggotanya?

-          Karena Kurang percaya diri

-          Karena Takut salah

-          Karena tidak berani berbicara didepan anggotanya/Malu

-          Karena anggotanya kakak kelasnya

-          Karena tidak berani memimpin seorang laki - laki

-          Karena belum terbiasa memimpin di depan teman – temannya

Dari sisi program secara keseluruhan kegiatan :

1.      Cuaca yang Tidak mendukung kegiatan

2.      Jarak Murid kesekolah sangat jauh

3.      Masih Ada murid yang kurang semangat dalam permaianan

4.      Kurangnya Minat Guru untuk terlibat dalam kegiatan

Rencana Perbaikan di masa yang akan datang :

1.      Sekolah melaksanakan program kepemimpinan

2.      Sekolah Harus rutin melakukan kegiatan yang berpusat pada murid

3.      Sekolah harus menjalin koordinasi dengan sekolah lain dalam mengembangkan suatu kegiatan

4   Sekolah Harus memberikan berbagai pelatihan terdahap guru agar mereka mamp mengembangkan kemampuannya dalam program yang berdampak pada murid

5.  Kepala Sekolah harus mendukung secara penuh kegiatan yang dilakukan oleh guru yang berdampak pada murid

6.      Guru harus kratif dalam membuat program yang berdampak pada murid

7.      Guru harus peduli terhadap program yang berdampak pada murid di sekolah

8.      Memberikan kesempatan Kepada semua murid dalam mengikuti kegiatan

9.   Kepala Sekolah, Guru dan Murid tetap manjalankan protocol kesehatan walaupun di daerah sangat tertinggal.

10.  Sekolah harus memanfaatkan potensi Aset yang dimiliki sekolah.

11.  Orangtua/wali murid harus mendukung ananknya dalam kegiatan tersebut.

 

 

  


Dokumentasi 1 :